Pengalaman Terakhirku di Gates of Hades Ulasan Jujur

Gates of Hades

Setelah bermain Gates of Hades selama berbulan-bulan, akhirnya aku memutuskan untuk mengunduhnya. Bukan karena bosan, tapi karena sudah mencapai titik dimana aku merasa sudah melihat semua yang ditawarkan game ini. Inilah ulasan terakhirku, tanpa filter dan sejujur mungkin.

Grafik dan Atmosfer yang Memukau

Gates of Hades berhasil menciptakan dunia bawah tanah yang mengesankan. Setiap detail, dari api yang menjilat hingga bayangan yang bergerak di lorong-lorong gelap, dirancang dengan sempurna. Namun demikian, setelah beberapa jam, kamu akan menyadari bahwa variasi lingkungan tidak sebanyak yang dijanjikan.

Gameplay Seru tapi Repetitif

Mekanik pertarungan game ini memang solid. Rasanya puas saat mengalahkan musuh dengan kombo tepat. Sayangnya, setelah level 20, pola musuh mulai terasa sama. Kamu hanya menghadapi versi lebih kuat dari musuh yang sama, tanpa kreativitas baru.

Cerita yang Terlalu Ambisius

Dari awal, Gates of Hades berusaha menceritakan kisah epik tentang pemberontakan di neraka. Namun, alur yang terlalu kompleks justru membuatnya sulit diikuti. Banyak dialog terasa dipaksakan, seolah olah pengembang ingin memasukkan semua ide mereka sekaligus.

Performa Teknis yang Tidak Konsisten

Di PC high-end, game ini berjalan mulus. Tapi di konsol atau spek menengah, sering terjadi frame drop tiba-tiba. Aku juga mengalami beberapa bug dimana musuh tiba-tiba hilang atau terjebak di tekstur.

Apakah Gates of Hades Layak Dimainkan?

Jika kamu penggemar genre dungeon crawler, game ini masih layak dicoba. Tapi jangan berharap pengalaman yang benar-benar revolusioner. Gates of Hades adalah game bagus dengan potensi besar, tapi sayangnya tidak sepenuhnya terwujud.

Ini bukan selamat tinggal permanen. Mungkin suatu hari nanti aku akan kembali jika pengembang merilis konten baru yang berarti. Untuk sekarang, Gates of Hades tetap menjadi kenangan manis dengan beberapa kekecewaan. Bagaimana pengalamanmu dengan game ini?